Monday 29 May 2017

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN DEFICIT PERAWATAN DIRI



LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN DENGAN DEFICIT PERAWATAN DIRI
A.         Masalah Utama
Defisit perawatan diri

B.          Proses Terjadinya Masalah
1.      Pengertian
 Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri ( Depkes 2000).
Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting) (Nurjannah, 2004).

Menurut Poter. Perry (2005), Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya ( Tarwoto dan Wartonah 2000 ).

2.      Faktor Predisposisi dan Faktor Presivitasi
Menurut Depkes (2000: 20), penyebab kurang perawatan diri adalah:
a.       Factor predisposisi
1)      Perkembangan
Keluargaterlalumelindungidanmemanjakankliensehinggaperkembanganinisiatifterganggu.
2)      Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan perawatan diri.
3)      Kemampuan realitas turun
Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan termasuk perawatan diri.
4)      Sosial
Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri lingkungannya. Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan dalam perawatan diri.

b.      Faktor presipitasi
Yang merupakan faktor presiptasi deficit perawatan diri adalah kurang penurunan motivasi, kerusakan kognisi atau perceptual, cemas, lelah/lemah yang dialami individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu melakukan perawatan diri.
Menurut Depkes (2000: 59) Faktor – faktor yang mempengaruhi personal hygiene adalah:
1)      Body Image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya dengan adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli dengan kebersihan dirinya.
2)      Praktik Sosial
Pada anak – anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene.
3)      Status Sosial Ekonomi
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, shampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.
4)       Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien penderita diabetes mellitus ia harus menjaga kebersihan kakinya.
5)       Budaya
Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu tidak boleh dimandikan.
6)      Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri seperti penggunaan sabun, sampo dan lain – lain.
7)      Kondisi fisik atau psikis
Pada keadaan tertentu / sakit kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya.
3.      Tanda dan Gejala
MenurutDepkes (2000: 20) Tandadangejalakliendengandefisitperawatandiriadalah:
a.      Fisik
·           Badan bau, pakaian kotor
·           Rambut dan kulit kotor
·           Kuku panjang dan kotor
·           Gigi kotor disertai mulut bau
·           Penampilan tidak rapi.
b.      Psikologis
·           Malas, tidak ada inisiatif
·           Menarik diri, isolasi diri
·           Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina.
c.       Social
·         Interaksi kurang
·         Kegiatan kurang
·         Tidak mampu berperilaku sesuai norma
·         Cara makan tidak teratur
·         BAK dan BAB di sembarang tempat, gosok gigi dan mandi tidak mampu mandiri.

4.      Rentang Respon
Adaptif

Maladaptif
Pola perawatan diri seimbang
kadang perawatan diri kadang tidak
Tidak melakukan perawatan saat stress

5.      Penatalaksanaan
Pasien dengan gangguan  defisit  perawatan  diri tidak  membutuhkan perawatan medis karena hanya mengalami gangguan jiwa, pasien lebih membutuhkan terapai  kejiwaan melalui komunikasi terapeutik.


C.          Pohon Masalah

Effect                            Isolasi Sosial: menarik diri
Core Problem           Defisit Perawatan Diri: mandi, berdandan
Causa                                Harga Diri Rendah Kronis

D.         Masalah Keperawatan yang Mungkin Muncul
1.      Defisit perawatan diri
2.      Isolasi sosial
3.      Harga diri rendah

E.          Data yang Perlu Dikaji
1.      Data Subyektif:
Klien mengatakan malas mandi, tak mau menyisir rambut, tak mau menggosok gigi, tak mau memotong kuku, tak mau berhias, tak bisa menggunakan alat mandi / kebersihan diri.
2.      Data Obyektif:
Badan bau, pakaian kotor, rambut dan kulit kotor, kuku panjang dan kotor, gigi kotor, mulut bau, penampilan tidak rapih, tak bisa menggunakan alat mandi.

F.           Diagnosis Keperawatan Jiwa
1.      Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri
2.      Defisit perawatan diri












C.    Rencanatindakan
DiagnosaKeperawatan
Tujuan
KriteriaEvaluasi
Intervensi
Rasional
Deficit perawatandiri
TUM :kliendapatdapatmandiridalamperawatandiri: higiene.
TUK :
1.Kliendapatmembinahubungansalingpercayadenganperawat.














2.Klienmengetahuipentingnya perawatandiri.




















3.Klienmengetahuicara-caramelakukanperawatandiri.














4.Kliendapatmelaksanakan perawatandiridenganbantuanperawat.










5.Kliendapatmelaksanakanpraktekkeperawatandirisecaramandiri.








6.Klienmendapatkandukungankeluargauntukmeningkatkanperawatandiri.



1.   Dalam …x interaksiklienmenunjukkantanda-tandapercayakepadaperawat :
·   Wajahcerah, tersenyum
·   Mau berkenalan
·   Ada kontakmata
·   Menerimakehadiranperawat
·   Bersediamenceritakanperasaannya.













2.   Dalam …x interaksiklienmenyebutkan :
·         Penyebabtidakmerawatdiri
·         Maanfaatmenjagaperawatandiri
·         Tanda-tandabersihdanrapi
·         Gangguan yang dialamijikaperawatandiritidakdiperhatikan.























3.1 Dalam …x interaksiklienmenyebutkanfrekuensimenjagaperawatandiri :
·     Frekuensimandi
·     Frekuensigosokgigi
·     Frekuensikeramas
·     Frekuensigantipakaian
·     Frekuensiberhias
·     Frekuensipotong kuku
3.2 Dalam …x interaksiklienmenjelaskancaramenjagaperawatandiri :
·     Cara mandi
·     Cara gosokgigi
·     Cara keramas
·     Cara gantipakaian
·     Cara berhias
·     Cara potong kuku


4.Dalam …x interaksiklienmempraktekkanperawatandiridengandibantuolehperawat :
·     Mandi
·     Gosokgigi
·     Keramas
·     Gantipakaian
·     Berhias
·     Potong kuku





5.1  Dalam …x interaksiklienmelaksanakanpraktekperawatandirisecaramandiri.
·     Mandi 2x sehari
·     Gosokgigisehabismakan
·     Keramas 2x seminggu
·     Gantipakaian 1xsehari
·     Berhiassehabismandi
·     Potong kuku setelahmulaipanjang.


6.1 Dalam …x interaksikeluargamenjelaskancara-caramembantukliendalammemenuhikebutuhanperawatandirinya.







6.2 Dalam …x interaksikeluargamenyiapkansaranaperawatandiriklien :sabunmandi, pasta gigi, sikat gigi, shampoo, handuk, sandal danalatberias.

6.3 keluargamempraktekkanperawatandiripadaklien.









1.   Binahubungansalingpercaya.
l  Berisalamsetiapinteraksi
l  Perkenalkannama, namapanggilanperawatdantujuanperawatberkenalan.
l  Tanyakannamapanggilankesukaanklien
l  Tunjukansikapjujurdanmenepatijanjisetiap kali berinteraksi
l  Tanyakanperasaan, masalah yang dihadapiklien
l  Buatkontrakinteraksi yang jelas
l  Dengarkanungkapanperasaankliendenganempati
l  Penuhikebutuhandasarklien

2. 1 Dorong klien mengungkapkan perasaannya tentang keadaan dan kebersihan dirinya
2.2 Dengarkan ungkapan klien dengan empati
2.3 Diskusikan tentang klien tentang :
·         Arti kebersihan diri
·         Tujuan kebersihan diri
·         Penyebab klien tidak merawat diri
·         Manfaat menjaga perawatan diri untuk keadaan fisik, mental dan sosial
·         Tanda-tanda perawatan diri yang baik
·         Penyakit atau gangguian kesehatan yang bisa dialami oleh klien bila perawatan diri tidak adekuat
2.4 Beri pujian atas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya.

3.1 Diskusikanfrekuensimenjagaperawatandiriselamaini :
·     Mandi
·     Gosokgigi
·     Keramas
·     Gantipakaian
·     Berhias
·     Potong kuku


3.2 Diskusikancarapraktekperawatandiri.
·     Mandi
·     Gosokgigi
·     Keramas
·     Gantipakaian
·     Berhias
·     Potong kuku
3.3 Berikanpujianuntuksetiapresponklien yang positif.

4.1 Bantu kliensaatperawatandiri :
·     Mandi
·     Gosokgigi
·     Keramas
·     Gantipakaian
·     Berhias
·     Potong kuku

4.2 Berikanpujiansetelahklienselesaimelaksanakanperawatandiri.


5.1 Pantaukliendalammelaksanakanperawatandiri.
·     Mandi
·     Gosokgigi
·     Keramas
·     Gantipakaian
·     Berhias
·     Potong kuku

5.2 Beripujiansaatklienmelaksanakanperawatandirisecaramandiri.

6.1Diskusikan dengankeluarga :
·     Penyebabklientidakmelaksanakanperawatangigi
·     Tindakan yang telahdilakukanklienselama di rumahsakitdalammenjagaperawatandiridankemajuanyang  telah di alamiolehklien.
·     Dukungan yang bisadiberikanolehkeluargauntukmeningkatkankemampuankliendalamperawatandiri.
6.2 Diskusikandengankeluargatentang :
·   Sarana yang diperlukanuntukmenjagaperawatandiriklien.
·   Anjurkankepadakeluargamenyiapkansaranatersebut.
6.3  Diskusikandengankeluargahal-hal yang perludilakukankeluargadalamperawatandiri: gosokgigi, keramas, gantibaju, beriasdanpotong kuku.
·     Ingatkanklienwaktumandi, gosokgigi, keramas, gantibaju, beriasdanpotong kuku.
·     Bantu jikaklienmengalamihambatandalamperawatandiri.
·     Berikanpujianataskeberhasilanklien.



Rasa salingpercayaadalahfasilitasuntukekspresipikiran/perasaansecaraterbuka.















Pengetahuntentangpentingnyaperawatandirimeningkatkanmotivasi.




















Meningkatkanmotivasiakanpentingnyakebersihan,danmudahuntumelakukannya
















Membiasakandiriuntukmelakukanperawatandirisendiri.









Peran keluarga dalam perawatan akan sangant membantu kebutuhan dalam perawatan diri klien

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Masalahkeperawatan
Tindakankeperawatanuntukpasien
Tindakankeperawatanuntukkeluargapasien
Defisitperawatandiri
SP I
1. Menjelaskanpentingkanyakebersikandiri
2. Menjagacaramenjagakebersihandiri
3. Membantupasienmempraktekancaramenjagakebersihandiri
4. Menganjurkanpasienmemasukanjadwalkegiatanharian
SP I
1. Mendiskusikanmasalah yang dirasakankeluargadalammerawatklien
2. Menjelaskanpengertiantandadangejaladefisitperawatandiridanjenisperawatandiri yang dialamipasienbeserta proses terjadinya
3. Menjelaskancara-caramerawatpasiendefisitperawatandiri

SP II
1. Mengevaluasijadwalkegiatanharianklen
2. Menjelaskancaramakan yang baik
3. Membantupasienmempraktekancaramakan yang baik
4. Menganjurkanpasienmemasukandalamjadwalkegiatanharian
SP II
1. Melatihkeancaramerawatpasiendengandefisitperawatandiri
2. Melatihkeluargamelakukancaraperawatanlangsungkepadapasiendefisitperawatandiri

SP III
1. Mengevaluasijadwalkegiatanharianklien
2. Menjelaskancaraeliminasi yang baik
3. Membantuklienmempraktekancaraeliminasi yang baikdanmemasukandalamjadwal
4. Menganjurkanpasienmemasukandalamjadwalkegiatan
SP III
1.Membantukeluargamembuatjadwalaktivitas di rumahterasukminumobat
2.Menjelaskan follow up pasiensetelahpulang
SP IV
1. Mengevaluasijadwalkegiatanharian
2. Menjelaskancaraberdandan
3. Membantupasienmempraktekancaraberdandan
4. Menganjurkanklienmemasukandalamjadwalkegiatanharian


EVALUASI
Hasil yang ingindicapaipadakliendengandengan deficit perawatandiriadalah:
- klienmampumelakukanperawatandirisecaramandiri

DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, L J 2006.Buku SakuDiagnosaKeperawatan. Jakarta. EGC
Keliat, B.A. 2006. Proses KeperawatanJiwa. Jakarta. EGC
Stuart & Sundeen.1998.BukaSakuKeperawatanJiwa edisi3. Jakarta. EGC
Stuart, G W. 2002. BukuSakuKeperawatanJiwaedisi 5. Jakarta. EGC
Townsend, M 1998.Buku Saku Diagnose KeperawatanPadaPerawatanPsikiatri ed. 3. Jakarta: EGC

No comments:

Post a Comment