Monday 29 May 2017

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH



LAPORAN PENDAHULUAN
GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH

A.    PENGERTIAN
Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan tidak dapat bertanggungjawab pada kehidupannya sendiri.
Harga diri rendah adalah perasaan seseorang bahwa dirinya tidak diterima di dalam lingkungan dan gambaran-gambaran negatif tentang dirinya
harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negatif dan dapat secara langsung uatau tidak langsung diekspresikan.

PROSES TERJADINYA MASALAH

Konsep diri didefinisikan sebagai semua pikiran, keyakinan dan kepercayaan yang membuat seseorang mengetahui tentang diriya dan mempengaruhi hubungannya dengan orang lain (Stuart & Sunden, 1995).Konsep diri tidak terbentuk sejak lahir namun dipelajari.

RENTANG RESPON KONSEP DIRI


 
Respon adaptif                                                                        Respon maladaptif


 


Aktualisasi   Konsep diri                     Harga diri      Kerancuan        Depersonalisasi
     Diri          positif                 rendah             identitas

Salah satu komponen konsep diri yaitu harga diri dimana harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri (Keliat, 1999).Sedangkan harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan tidak bertanggungjawab atas kehidupannya sendiri.Jika individu sering gagal maka cenderung harga diri rendah. Harga diri rendah jika kehilangan kasih sayang dan penghargaan orang lain. Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang lain, aspek utama adalah diterima dan menerima penghargaan dari orang lain.
            Gangguan harga diri rendah di gambarkan sebagai perasaan yang negatifterhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasagagal mencapai keinginan, mengkritik diri sendiri, penurunan produktivitas, destruktif yang diarahkan pada orang lain, perasaan tidak mampu, mudah tersinggung dan menarik diri secara sosial.
Faktor yang mempegaruhi harga diri meliputi penolakan orang tua, harapan orang tua yang tidak relistis, kegagalan yang berulang kali, kurang mempunyai tanggungjawab personal, ketergantungan pada orang lain dan ideal diri yag tidak realistis. Sedangkan stresor pencetus mungkin ditimbulkan dari sumber internal dan eksternal seperti :
1.      Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menaksika kejadian yang megancam.
2.      Ketegangan peran beruhubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan dimana individu mengalami frustrasi. Ada tiga jeis transisi peran :
a.              Transisi peran perkembangan adalah perubahan normatif yang berkaitan dengan pertumbuhan. Perubahan ini termasuk tahap perkembangan dalam kehidupan individu atau keluarga dan norma-norma budaya, nilai-nilai tekanan untuk peyesuaian diri.
b.          Transisi peran situasi terjadi dengan bertambah atau berkurangnya anggota keluarga melalui kelahiran atau kematian.
c.           Transisi peran sehat sakit sebagai akibat pergeseran dari keadaan sehat ke keadaan sakit. Transisi ini mungkin dicetuskan oleh kehilangan bagian tubuh, perubahan ukuran, bentuk, penampilan dan fungsi tubuh, perubahan fisik, prosedur medis dan keperawatan.
Gangguan harga diri atau harga diri rendah dapat terjadi secara:
1.      Situasional, yaitu terjadi trauma yang tiba‑tiba, misal harus operasi,kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, putus hubugan kerja dll. Pada pasien yang dirawat dapat terjadi harga diri rendah karena privacy yang kurang diperhatikan : pemeriksaan fisik yangsembarangan, pemasangan alat yang tidak sopani (pemasangan kateter,pemeriksaan pemeriksaan perianal dll.), harapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tercapai karena di rawat/sakit/penyakit, perlakuan petugas yang tidak menghargai.
2.      Kronik, yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama


POHON MASALAH







Resiko isolasi sosial: menarik diri   
 



 




Text Box: Gangguan konsep diri : Harga diri rendah

                                                            Core problem








Berduka disfungsional
 
 





MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI

1.       Masalah keperawatan:
a.       Resiko isolasi sosial: menarik diri.
b.      Gangguan konsep diri: harga diri rendah.
c.       Berduka disfungsional.
2.      Data yang perlu dikaji:
a.       Data subyektif:
Klien mengatakan: saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa, bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri.
b.      Data obyektif:
Klien tampak lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif tindakan, ingin mencederai diri / ingin mengakhiri hidup.

F.      DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      Resiko isolasi sosial: menarik diri   berhubungan dengan harga diri rendah.
2.      Gangguan konsep diri: harga diri rendah berhubungan dengan berduka disfungsional.




G.    RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan
Perencanaan
Rasional
Tujuan
Kriteria evaluasi
Tindakkan keperawatan
Gangguan konsep diri: harga diri rendah
Tujuan umum :
Klien dapat berinteraksi dengan lingkungannya

Tujuan :
1.         Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat





















  1. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki








  1. Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan





  1. Klien dapat membuat rencana kegiatan realistis sesuai kemauan dan kemampuan klien











  1. Klien dapat melaksanakan rencana yang telah dibuat




  1. Klien mendapat dukungan keluarga dalam meningkatkan harga dirinya





1.1. Klien dapat mengungkapkan perasaanya secara verbal kepada perawat setelah 2 kali pertemuan :
-                  Saat sedih atau gembira
-                  Membalas sapaan perawat
-                  Menyebutkan tujuan interaksi
-                  Dapat mengungkapkan perasaannya












2.1. Klien dapat menyebutkan kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki setelah 3 kali pertemuan
-                  Kemampuan hubungan interpersonal
-                  Kemampuan dalam melaksanakan ADL






3.1.Klien dapat memberikan penilaian terhadap kemampuan yang dapat dilakukannya






4.1. Klien dapat membuat jadwal kegiatan sesuai dengan kemampuan dalam waktu tiga minggu














5.1. Klien dapat menyebutkan kegiatan yang telah dilakukan dalam waktu satu minggu







6.1. Klien mendapat dukungan keluarga dalam meningkatkan harga dirinya




1.1.1.Beri kesempatan klien mengungkapkan perasaannya :
-                  Bimbing klien mengungkapkan perasaannya
-                  Gunakan pertanyaan terbuka
-                  Dengarkan ungkapan klien dengan aktif

1.1.2.Beri respon yang tidak menghakimi :
-                  Tidak menyalahkan pendapat klien
-                  Menerima pendapat klien

1.1.3.Ciptakan lingkungan yang tenang dengan cara mengurangi stimulus eksternal yang berlebihan dalam interaksi



2.1.1.Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien

2.1.2.Hindarkan memberi penilaian negatif


2.1.3.Diskusikan kemampuan klien dalam berhubungan interpersonal


2.1.4.Diskusikan kemampuan yang masih dimilki klien dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari


3.1.1.Diskusikan kegiatan yang bisa klien lakukan di rumah sakit


3.1.2.Diskusikan kemampuan klien melaksanakan kegiatan di rumah



4.1.1.Bimbing klien untuk dapat menentukan keinginannya dalam beraktivitas
-                  Merawat diri
-                  Membersihkan ruangan
-                  Membersihkan lingkungan
-                  Olahraga

4.1.2.Meningkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi klien

4.1.3.Memberi contoh cara pelaksanaan cara pelaksanaan kegiatan


5.1.1.Beri kesempatan klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan  :
Beri waktu untuk berinteraksi
Beri waktu untuk beraktivitas

5.1.2.Kuatkan keterampilan dan aspek positif yang dicapai, beri reinforcement

6.1.1.Anjurkan keluarga untuk dapat memotivasi klien untuk melakukan aktivitas

6.1.2.Anjurkan agar keluarga dapat menyediakan fasilitas yang terkait dengan kegiatan




Dengan mengungkapkan perasaannya beban klien akan berkurang









Respon menghakimi dapat merusak hubungan saling percaya dan menurunkan harga diri klien




Lingkungan yang tenang mampu membantu klien dalam memfokuskan pikiran



Memotivasi klien memandang dirinya secara positif

Penilaian negatif semakin menambah rasa tidak percaya diri klien

Kemampuan dalam berhubungan akan meningkatkan harga diri klien

Kemampuan dalam melaksamakan kegiatan meningkatkan harga diri klien


Memotivasi klien mengidentifikasi kegiatan di rumah sakit

Memotivasi klien mengidentifikasi kegiatan di rumah


Membantu klien mengembangkan kemampuan yang ada pada dirinya







Memberikan klien gambaran tentang kemampuannya

Memberikan role model bagi klien sehingga mudah bagi klien untuk melakukan kegiatan


Kesempatan untuk berhasil dapat memotivasi klien untuk melakukan/menetapkan keterampilan yang sudah dimilikinya

Untuk memotivasi dan mempertahankan aspek positif


Keluarga mempunyai arti penting bagi klien


Mendukung klien dalam melakukan aktivitas













Penatalaksanaan
Masalah Keperawatan
Tindakan keperawatan untuk pasien
Tindakan keperawatan untuk keluarga
Harga diri rendah
SP I
1. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien
2. Membantu pasien menilai kemampuan pasien yang masih dapat digunakan
3. Membatu pasien memilih kegiatan yang akan dilatih
4. Melatih pasien sesuai kemampuan yang dipilih
5. Memberikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan pasien
6. Menganjurkan pasien memasukan dalam jadwal kegiatan harian
SP I
1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
2. Menjelaskan pengertian tanda dan gejala harga diri rendah yang dialami klien beserta proses terjadinya
3. Menjelaskan cara-cara merawat pasien dengan harga diri rendah
SP II
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
Melatih kewmampuan kedua
2. Menganjurkan klien memasukan dalam jadwal kegiatan klien
SP II
1. Melatih keluarga mempraktekan cara merawat pasien dengan harga diri rendah
2. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien harga diri rendah
3. Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas rumah termasuk mnum obat (discharge palning)
4. Menjelaskan follow up setelah pulang

5. Evaluasi
Tujuan khusus dan umum yang telah detentukan dengan perawatan SOAP hasil yang ingin dicapai pada klien dengan kerusakan interaksi sosial menarik diri adalah
- dapat menunjukan peningkatan harga diri



























DAFTAR PUSTAKA

Boyd dan Nihart. (1998). Psychiatric Nursing& Contemporary Practice. 1st edition. Lippincot- Raven Publisher: Philadelphia.
Carpenito, Lynda Juall. (1998). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. EGC: Jakarta.
Schultz dan Videback. (1998). Manual Psychiatric Nursing Care Plan. 5th edition. Lippincott- Raven Publisher: philadelphia.
Keliat, Budi Anna dll. (1998). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa.. EGC: Jakarta.
Stuart dan Sundeen. (1995). Buku Saku Keperawatan Jwa. Edisi 3. EGC: Jakarta.
Townsend. (1995). Nursing Diagnosis in Psychiatric Nursing a Pocket Guide for Care Plan Construction. Edisi 3.Jakarta : EGC